5 Ide Inovasi Aplikasi Sel Surya di Indonesia
Pembuatan sel surya dengan Material Cnt:N dan TiO2 dari UNDIP
Pada 2012, dua mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Undip menjadi juara I Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina Regional IV, dengan tema penelitian Pembuatan Material Cnt:N (carbon nano technology) TiO2 (titanium dioksida) dan Uji Sensitivitasnya Untuk Aplikasi Dye Sensitized Solar Cell (Dssc).Material ini menarik diteliti, karena material tersebut memiliki keunggulan menangkap intensitas cahaya matahari dan mengaktivasi UV dalam sel surya, hingga bisa menyumbang kekuatan sampai 45%. Sebagai perbandingan, aktivasi UV dalam sel tenaga surya hanya mampu menyumbang kekuatan 5%.
Aplikasi Pompa Air dengan Tenaga Surya dari UGM
Tim Pecinta Alam AVANTE dari Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada berhasil menjadi juara 1 kompetisi internasional TOTAL Sky Grant, dengan inovasi “A new energy for Karimunjawa“. Inovasi Aplikasi Sel Surya di Indonesia ini menawarkan solusi penyediaan air bersih untuk fasilitas puskesmas di pulau Karimunjawa.Sebagai sebuah pulau, akses penduduk Karimunjawa untuk air bersih cukup sulit. Hal ini dikarenakan untuk penyediaan air bersih, masyarakat memanfaatkan air tanah yang diambil dengan menggunakan pompa listrik. Padahal pompa listrik yang digunakan menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), yang bahan bakar solarnya sangat sulit diakses dan mahal.
Oleh karena itu melalui solusi penggunaan tenaga surya, mahasiswa UGM ini merancang sebuah pompa yang mampu menggunakan tenaga matahari sebagai sumber listriknya. Mereka berharap dengan dengan inovasi ini mereka mampu menyediakan solusi penyediaan energi yang ramah lingkungan, aman dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Karimun.
Mobil tenaga surya dari ITS
Inovasi Aplikasi Sel Surya di Indonesia selanjutnya adalah mobil tenaga surya buatan tim Institut Teknologi Sepuluh November, Solar Car Racing Team, yang dinamakan Widya Wahana V. Secara teoretis mobil bisa berjalan dengan kecepatan maksimum 150 km/jam, dan dalam ujicoba di Surabaya, mobil ini mampu berjalan dengan kecepatan maksimum 110 km/jam.Dengan daya penuh, mobil dengan kapasitas baterai 15 KWh ini secara teoretis bisa melaju nonstop selama 4 jam. Lebih jauh, inovasi Widya Wahana V masih dikatakan sebagai mobil hybrid, karena pengisian energi tidak 100 persen dengan tenaga surya namun masih membutuhkan listrik konvensional. Oleh karena itu tantangan yang perlu dipecahkan selanjutnya adalah penggunaan panel surya yang lebih efisien dan daya mobil yang lebih rendah.
Pemanfaatan ketan hitam sebagai Semikonduktor Sel surya dari ITB
Inovasi sel surya semikonduktor dari ketan hitam tersebut merupakan hasil penelitian mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITB, yang dipajang di ITB Fair 2010. Inovasi ini berdasarkan pada penelitian yang berjudul aplikasi dyes antisianin ketan hitam pada dye-sensitezed solar cell (DSSC) yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut.Pemilihan ketan hitam menjadi semikonduktor ini didasarkan pada teori bahwa semua tanaman merupakan penyerap energi matahari yang sangat baik. Sebelum menemukan ketan hitam, para mahasiswa pernah bereksperimen dengan rumput dan daun. Karena hasilnya belum memuaskan, eksperimen kemudian dilakukan dengan stroberi dan buah delima. Namun, hasilnya tetap saja tidak terlalu menggembirakan.
Inovasi Aplikasi Sel Surya di Indonesia ini patut dibanggakan, karena mampu memberikan inovasi dalam pembuatan material dasar sel surya. Seperti kita ketahui selama ini, komponen utama pembuat sel surya yang banyak digunakan sekarang adalah silikon crystalline. Sehingga dengan pengembangan material organik, diharapkan mampu memberikan terobosan produksi yang lebih murah, mudah dan berefisiensi tinggi.
Gerobak Dagang Tenaga Surya dari STT PLN Cengkareng
Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknologi-PLN Cengkareng membuat gerobak dagang bertenaga surya atau disebut Gatsu. Gerobak ini di pamerkan pada gelaran Pameran EBTKE ConEx 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (19/8/2015).Gerobak ini sama seperti gerobak kaki lima yang terbuat dari stainless pada umumnya, namun di atap Gatsu terpasang 2 panel dengan daya masing-masing 60 Wp jadi total 120 Wp. Sehingga, produksi daya yang dihasilkan memungkinkan untuk menghidupkan blender, lampu, pemanas air, dan catu daya telepon genggam.
Sumber : janaloka.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda