Beberapa Komponen pada PJU Tenaga Surya
Berbicara tentang PJU Tenaga Surya, ada beberapa singkatan umum tentang PJU Tenaga Surya itu sendiri, diantaranya PJUTS dan PJU solar cell, namun keduanya mengacu pada 1 prinsip, dimana komponen utama penghasil daya yang ada dalam sistem suplay daya dari PJU tersebut, yaitu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Komponen PJU Tenaga Surya meliputi komponen pembangkit berupa panel surya (solar panel/solar module), yang ke dua komponen beban, berupa LED dan yang terakhir komponen pendukung seperti tiang, kabel box,baetrai dan aksesoris.
Beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan dalam perancangan PJU Tenaga Surya, diantaranya:
Lampu LED
Komponen lampu LED dengan spesifikasi arus DC (arus searah )wajib digunakan pada perancangan PJU Tenaga Surya, hal ini dilakukan karena untuk menghindari penggunaan komponen lain yang akan memakan biaya dan suplay daya tersendiri, seperti inverter, jadi jika menggunakan LED dengan arus AC hanya akan menambah budged atau biaya dan penurunan efisiensitas daya itu sendiri.
Baterai (Komponen Pembangkit)
Setelah membahas mengetahui tentang komponen beban, selanjutnya yang kita perlu ketahui adalah komponen pembangkit/ suplay energi yang dibutuhkan dalam perencanaan PJU Tenaga Surya, kapasitas baterai merupakan besar arah arus yang diukur dalam satuan ampere hours/AH, dengan variasi dan tegangan yang beragam. Tegangan yang digunakan dalam perancangan PJU Tenaga Surya umumnya menggunakan tegangan 12 volt, 24 volt dan 48 volt, pemilihan tegangan ini disesuaikan dengan kebutuhan sistem antara jarak kabel dengan baterai atau beban (LED).
Karena PJU Tenaga Surya merupakan sistem beban dibawah 1.000 watt, maka lebih tepat menggunakan tegangan 12 volt, dengan kata lain baterai yang digunakan juga bertegangan 12 volt. Ada beberapa pertimbangan yang penting diperhatikan mengenai komponen pembangkit, yaitu
- Days of autonomy adalah kemampuan sistem untuk memenuhi kebutuhan daya dalam satu hari untuk mengantisipasi kondisi cuaca dimana sinar matahari tidak optimal sehingga pengisian baterai juga tidak maksimal, days of autonomy di Indonesia dapat dipatok 3 hari (menurut cuaca katulistiwa Indonesia).
- Maximum depth of discharge (DOD), merupakan maksimum penggunaan kapasitas baterai yang direcomended produsen dalam satuan persen (%) terhadap kapasitas tertulis (rated capacity), hal ini nantinya akan berhubungan langsung dengan usia pakai baterai.
- Battery temperature derating atau penurunan kapasitas baterai yang di pengaruhi oleh penurunan suhu.
Panel Surya
Kapasitas panel surya merupakan daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh panel surya ketika disinari oleh cahaya matahari yang diukur dalam satuan watt peak (wp), dalam proses PJU Tenaga Surya lamanya penyinaran sering diistilahkan sebagai waktu ekivalen matahari.
Solar charge controller
Solar charge controller ini juga disebut sebagai batrai control, pemilihan Solar charge controller Pada perencanaan PJU tenaga surya harus memperhiutngkan penempatan perangkat itu sendiri.
Beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan dalam perancangan PJU Tenaga Surya, diantaranya:
Lampu LED
Komponen lampu LED dengan spesifikasi arus DC (arus searah )wajib digunakan pada perancangan PJU Tenaga Surya, hal ini dilakukan karena untuk menghindari penggunaan komponen lain yang akan memakan biaya dan suplay daya tersendiri, seperti inverter, jadi jika menggunakan LED dengan arus AC hanya akan menambah budged atau biaya dan penurunan efisiensitas daya itu sendiri.
Baterai (Komponen Pembangkit)
Setelah membahas mengetahui tentang komponen beban, selanjutnya yang kita perlu ketahui adalah komponen pembangkit/ suplay energi yang dibutuhkan dalam perencanaan PJU Tenaga Surya, kapasitas baterai merupakan besar arah arus yang diukur dalam satuan ampere hours/AH, dengan variasi dan tegangan yang beragam. Tegangan yang digunakan dalam perancangan PJU Tenaga Surya umumnya menggunakan tegangan 12 volt, 24 volt dan 48 volt, pemilihan tegangan ini disesuaikan dengan kebutuhan sistem antara jarak kabel dengan baterai atau beban (LED).
Karena PJU Tenaga Surya merupakan sistem beban dibawah 1.000 watt, maka lebih tepat menggunakan tegangan 12 volt, dengan kata lain baterai yang digunakan juga bertegangan 12 volt. Ada beberapa pertimbangan yang penting diperhatikan mengenai komponen pembangkit, yaitu
- Days of autonomy adalah kemampuan sistem untuk memenuhi kebutuhan daya dalam satu hari untuk mengantisipasi kondisi cuaca dimana sinar matahari tidak optimal sehingga pengisian baterai juga tidak maksimal, days of autonomy di Indonesia dapat dipatok 3 hari (menurut cuaca katulistiwa Indonesia).
- Maximum depth of discharge (DOD), merupakan maksimum penggunaan kapasitas baterai yang direcomended produsen dalam satuan persen (%) terhadap kapasitas tertulis (rated capacity), hal ini nantinya akan berhubungan langsung dengan usia pakai baterai.
- Battery temperature derating atau penurunan kapasitas baterai yang di pengaruhi oleh penurunan suhu.
Panel Surya
Kapasitas panel surya merupakan daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh panel surya ketika disinari oleh cahaya matahari yang diukur dalam satuan watt peak (wp), dalam proses PJU Tenaga Surya lamanya penyinaran sering diistilahkan sebagai waktu ekivalen matahari.
Solar charge controller
Solar charge controller ini juga disebut sebagai batrai control, pemilihan Solar charge controller Pada perencanaan PJU tenaga surya harus memperhiutngkan penempatan perangkat itu sendiri.
Sumber: infopju.blogspot.com
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id
Label: beralih ke pju solar cell, lampu jalan umum, pemasagan pju, penerangan jalan umum, pju bertenaga surya, pju hemat, pju solar cell
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda