Selasa, 03 Desember 2019

Program Bantuan Lampu Tenaga Surya akan Beralih ke Program PJU dan PLTS

Bisnis.com, JAKARTA - Program bantuan lampu tenaga surya hemat energi akan beralih ke program penerangan jalan umum dan pembangkit listrik tenaga surya. 
Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Mineral, Energi dan Nonkonvensional Kemenko Maritim dan Investasi Amalyos menjelaskan pihaknya bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong program lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE), penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS), dan hybrid yang telah berlangsung sejak 2017 sebagai bagian dari aksi mitigasi sektor energi dalam pengurangan gas rumah kaca.
“Program ini akan berubah dengan lebih mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) melalui tenaga surya atas atap, lebih banyak pemasangan PJU, dan pembangkit listrik berbasis EBT," kata Amalyos dalam siaran pers, Jumat (15/11/2019). 
Menurut Amalyos perlu ada tindak lanjut setelah program LTSHE beralih pada PJUTS dan listrik atas atap karena program bantuan LTSHE ini merupakan investasi cukup besar yang dilakukan pemerintah.
“Tapi, kami berharap nanti tidak berakhir begitu saja. Saya harap ada kelanjutannya dalam bentuk program lainnya. Jadi, konsep dasarnya sama, pengembangan sumber daya matahari untuk menjadi listrik dalam bentuk nantinya pembangkit listrik tenaga surya yang dipasang di atas atap atau rooftop itu,” ujarnya. 
Amalyos menjelaskan landasan regulasi program lanjutan itu telah disusun, tetapi konsep sementara akan difokuskan untuk instalasi gedung pemerintahan, sekolah, dan pesantren. Adapun untuk pemanfaatan di perumahan masih akan dibicarakan kembali.
"Untuk 2020, LTSHE tidak akan dilanjutkan lagi karena akan fokus untuk rooftop dan PJU tenaga surya itu. Sampai saat ini PJU dialokasikan di 50.000 titik di seluruh Indonesia, sedangkan untuk rooftop-nya dialokasikan pada 800 titik,” jelas Kepala Seksi Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Panas Bumi dan Bioenergi Kementerian ESDM Galan Jaesa Perdana.
Galan menambahkan, selama monitoring di Lombok, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas ESDM Nusa Tenggara Barat. Dengan demikian, diharapkan para perangkat desa yang warganya memperoleh LTSHE dapat menyampaikan langsung ke Dinas ESDM Provinsi jika ada keluhan.
“Dengan regulasi sekarang yang didorong Kemenko Marves dengan Kementerian ESDM, bisa saja PLN memperluas lini bisnisnya dengan masuk dalam segmen bisnis pembangkit listrik tenaga surya ini," ujarnya.
Demikian pula dengan independent power producer (IPP), masih terbuka kesempatan investasi, khususnya di pulau-pulau yang belum bagus listriknya.
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Penerangan Jalan Gadel-Pangkalan Pari Tak Berfungsi

INDRAMAYU – Lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Raya Gadel-Pangkalan Pari masih minim. Bahkan, ada beberapa PJU yang juga mati.
Kondisi itu disesalkan warga setempat. Pasalnya, jalan raya itu merupakan akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka.
Pemerintah Desa Gadel, Usman, mengatakan, masih minimnya PJU di daerah perbatasan antara Kabupaten Indramayu dan Majalengka yang merupakan jalan akses utama menuju BIJB, masih butuh perhatian pihak terkait. Ditambah lagi, kata Usman, jalan tersebut merupakan jalan provinsi akses masuk ke BIJB.
Menurut Usman, pengendara hanya mengandalkan penerangan dari kendaraan saja. Dengan kondisi jalan perbatasan yang sepi, minimnya lampu penerangan, dan jarak yang jauh antara pemukiman lintas perbatasan, membuat jalan sangat rawan terjadi kecelakaan dan tindak kejahatan.
“Apalagi kondisi jalan yang panjang dan merupakan semak-semak, sehingga pengendara perlu meningkatkan kewaspadaan,” katanya.
Sebagai pemerintah desa, lanjut Usman, menyampaikan keluhan warga agar segera di pasang PJU di jalan perbatasan. Karena akses jalan utama masuk ke BIJB dari Kabupaten Indramayu.
Hal senada diungkapkan warga setempat, Karyan (45). Dia sangat berharap kondisi PJU yang miring dan tidak lagi berfungsi dapat menjadi fokus perhatian dan bisa lebih cepat dilakukan perbaikan agar pengendara tidak lagi waswas saat berkendara di malam hari.
Karyan berharap, PJU di jalan perbatasan Gadel dan Pangkalan Pari bisa dipasang Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), dibandingkan  PJU konvensional yang sering mati dan mudah rusak.
“Paling rawan pemotor, kasihan jika malam hanya mengandalkan penerangan seadanya, apalagi jalan sepi walaupun jadi akses masuk utama ke BIJB via Kabupaten Indramayu,” tuturnya.
Sumber: radarcirebon.com
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id
INDRAMAYU – Lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Raya Gadel-Pangkalan Pari masih minim. Bahkan, ada beberapa PJU yang juga mati.
Kondisi itu disesalkan warga setempat. Pasalnya, jalan raya itu merupakan akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka.
Pemerintah Desa Gadel, Usman, mengatakan, masih minimnya PJU di daerah perbatasan antara Kabupaten Indramayu dan Majalengka yang merupakan jalan akses utama menuju BIJB, masih butuh perhatian pihak terkait. Ditambah lagi, kata Usman, jalan tersebut merupakan jalan provinsi akses masuk ke BIJB.
Menurut Usman, pengendara hanya mengandalkan penerangan dari kendaraan saja. Dengan kondisi jalan perbatasan yang sepi, minimnya lampu penerangan, dan jarak yang jauh antara pemukiman lintas perbatasan, membuat jalan sangat rawan terjadi kecelakaan dan tindak kejahatan.
“Apalagi kondisi jalan yang panjang dan merupakan semak-semak, sehingga pengendara perlu meningkatkan kewaspadaan,” katanya.
Sebagai pemerintah desa, lanjut Usman, menyampaikan keluhan warga agar segera di pasang PJU di jalan perbatasan. Karena akses jalan utama masuk ke BIJB dari Kabupaten Indramayu.
Hal senada diungkapkan warga setempat, Karyan (45). Dia sangat berharap kondisi PJU yang miring dan tidak lagi berfungsi dapat menjadi fokus perhatian dan bisa lebih cepat dilakukan perbaikan agar pengendara tidak lagi waswas saat berkendara di malam hari.
Karyan berharap, PJU di jalan perbatasan Gadel dan Pangkalan Pari bisa dipasang Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), dibandingkan  PJU konvensional yang sering mati dan mudah rusak.
“Paling rawan pemotor, kasihan jika malam hanya mengandalkan penerangan seadanya, apalagi jalan sepi walaupun jadi akses masuk utama ke BIJB via Kabupaten Indramayu,” tuturnya.
Sumber: radarcirebon.com
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Senin, 02 Desember 2019

Mencemaskan, Panel Surya PJU Jalur Pantura Indramayu Banyak yang Rusak

INDRAMAYU – Keberadaan lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) di sepanjang jalan raya pantura Kabupaten Indramayu kembali disorot. Ini menyusul, lampu yang mengandalkan sumber energi dari sinar matahari itu mulai banyak yang tak berfungsi. Mayoritas mengalami kerusakan.
Seperti yang terlihat pada salah satu unit PJUTS di jalan raya pantura Kandanghaur tepatnya depan Pondok Pesantren Darussalam, Desa Eretan Kulon. Selain tak berfungsi, kondisi atap panel nyaris copot membuat cemas para pengendara.
Mereka waswas kerusakan pada bagian atap panel berukuran sekitar 1×0,5 meter yang hampir jatuh itu bisa membahayakan keselamatan pengendara yang melintas dari arah Cirebon menuju Jakarta maupun sebaliknya.
“Nyaris copot. Sudah beberapa hari, tapi belum ada perbaikan. Sebentar lagi kayaknya bakalan jatuh. Anginnya di sini lagi kencang,” ucap Rudin, salah seorang warga, Minggu (24/11).
Dia memprediksi, kerusakan panel PJUTS itu akibat terjangan angin kencang disertai hujan deras yang melanda wilayah pantura beberapa pekan terakhir. Namun dia juga menduga, kerusakan pada lampu PJTUS itu akibat ulah oknum tak bertanggungjawab. Pasalnya, tak terlihat baterai didalam boknya. “Kaya ada yang nyolong,” ucapnya.
Warga lainnya, Wawan mengatakan, kerusakan PJUTS biasa terjadi sepanjang musim penghujan. Sementara di sisi lain, jarangnya perawatan lampu oleh pihak berwenang.
Padahal, menurutnya, fasilitas penerangan di jalan raya pantura harus rutin dicek dan dipastikan berfungsi dengan baik, terlebih saat ini dimusim penghujan dan menjelang liburan Natal dan tahun baru. Keberadaan lampu-lampu tersebut penting untuk keselamatan para pengguna jalan.
Sumber: radarcirebon.com
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Camat Kesambi Keluhkan Banyak PJU Mati

CIREBON–Sejumlah ruas jalan di Kecamatan Kesambi dilaporkan mengalami gangguan penerangan. Kondisi ini dikeluhkan Camat Kesambi Subrata S Sos. Dia khawatir, kerusakan lampu penerangan jalan umum (PJU) dapat memicu kriminalitas di malam hari.
“Sampai sekarang belum ada perbaikan. Kami nunggu-nunggu,” ujarnya kepada Radar Cirebon.

Dari laporan yang diterima, kerusakan PJU terdapat di Jl Dr Sudarsono. Sebarannya merata mulai Persimpangan Pusdiklatpri hingga RSD Gunung Jati. Padahal di area ini seringkali sepi di malam hari. Subrata mengaku, sudah menyampaikan aduan ini di acara konsolidasi pemilu yang dilaksanakan di Balaikota Cirebon, belum lama ini.

Sayangnya, Dinas Perhubungan (Dishub) tidak bisa bertindak dalam waktu dekat. Dengan alasan tidak ada anggaran yang tersedia untuk pemeliharaan. “Saya heran. Dishuh enteng banget bilang nggak ada anggaran,” tukasnya.
Ia mempertanyakan jawaban di forum tersebut. Bagaimana bisa PJU dibiarkan rusak berbulan-bulan. Selama menunggu sampai ada anggaran tersedia. Subrata kembali menyinggung kerawanan di malam hari. Dicontohkannya kasus penodongan di Kampung Sigendeng Jalan Dr Cipto Mangunkusumo. Salah satu faktornya karena minim penerangan. “Ini sepanjang jalan di depan Kecamatan Kesambi kalau malam gelap dan PJU nya mati semua, ini kan termasuk rawan,” tandasnya.

Pihaknya berharap dishub bisa segera mengatasi banyaknya PJU yang mati ini. Setidaknya melakukan pemeliharaan.
Sumber: radarcirebon.com
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Seluruh Desa dan Kelurahan Dijamin Terang, PPU Terima Bantuan 5000 PJU dan Power Cell

HARIANPPU.ONLINE,PENAJAM- Seluruh Desa dan Kelurahan di Kabupaten Penajam Paser (PPU) dalam waktu dekat bakal terang benderang. Pasalnya di akhir 2019 ini, Kabupaten PPU telah memperoleh bantuan hibah sosial berupa Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Power Cell dari dua pengelola sekaligus.
Perihal ini seperti disampaikan oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesra, Pemkab PPU, Ir. Ahmad Usman, Senin, (25/11/2019).
“ Alhamdulillah Kabupaten PPU di 2019 ini kembali memperoleh bantuan hibah sosial berupa PJU dan Power Cell dari dua pengelola sekaligus, masing-masing ada sebanyak 1500 titik PJU dan 3100 Power Cell yang merupakan bantuan hibah sosial bersumber dari Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNT). Kemudian ada 3500 titik PJU dan PJL yang merupakan bantuan hibah sosial dari PT. Insa Riski untuk PPU, “kata Ahmad Usman.
Dikatakan Ahmad Usman, seluruh bantuan hibah sosial ini nantinya akan diperuntukkan keseluruh desa dan kelurahan yang ada di PPU. Dengan jumlah bantuan yang ada tersebut, diperkirakan masing-masing desa dan keluran yang ada akan memperoleh bantuan penerangan hingga 100 titik PJU.
Kemudian PJU ini nantinya tambah Ahmad Usman, akan dipasangkan pada titik-titik teramai atau wilayah yang memang sering dilalui oleh masyarakat setempat, seperti pada gang jalan, tempat ibadah dan sebagainya.
“Titik-titik yang menjadi prioritas pemasangan PJU di kelurahan dan desa ini adalah seperti wilayah-wilayah yang rawan kejahatan-kejahatan sosial, rawan jambret dan sebagainya. Kemudian prioritas juga pada tempat-tempat ibadah yang ada di desa dan kelurahan seperti Masjid, Mushala, Gereja dan sebagainya. Dengan demikian Indonesia terang, Desa terang akan mendukung program PPU bersinar di Kabupaten PPU, “ jelas Ahmad Usman.
Dirinya juga berharap dukungan langsung Pemerintah Daerah Kabupaten PPU melalui Dinas tehnis terkait tentang bagaimana penempatan yang tepat, minimal jarak yang ada sejauh 50 meter antara PJU satu dengan lainnya.
Selain itu Ahmad Usman juga berharap pihak kecamatan dan kelurahan agar segera mungkin dapat melakukan koordinasi terkait penentuan titik-titik mana saja di wilayah mereka yang tepat menjadi titik pemasangan PJU tersebut.
“Pemasangan PJU ini nantinya tidak dibagi secara merata dimasing-masing desa dan kelurahan yang ada. Tetapi berdasarkan titik-titik yang memang diperlukan penerangan sesuai kreteria yang ada. Oleh karena itu koordinasi kecamatan dan kelurahan untuk ini sangat kami perlukan,” harapnya.
“Alhamdulillah kita juga sangat bersyukur sekali telah memperoleh bantuan hibah sosial ini. Karena jika menggunakan APBD PPU, jika setiap PJU membutuhkan masing-masing biaya sebesar 20 juta saja, maka dengan jumlah 5 ribu titik bantuan yang ada akan membutuhkan anggaran sebesar 100 Milyar, “ ungkapnya.
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Minggu, 01 Desember 2019

Sebulan, Dishub Rogoh Rp 580 Juta Bayar Tagihan Pemakaian Lampu PJU

AMPANG - Anggaran yang dialokasikan untuk membayar pemakaian lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Sampang cukup fantastis. Setiap bulan, tagihannya bisa mencapai 580 juta.
Kasi Teknik Sarana dan Prasarana (TSP) Jalan Dishub Sampang Syahroni mengatakan, tagihan lampu PJU di 14 kecamatan variatif. Sebulan berkisar Rp 550 juta sampai Rp 580 juta.
"Tahun ini, total anggaran yang disediakan untuk membayar tagihan lampu PJU sebesar Rp 6,7 miliar. Alhamdulillah sampai saat ini masih sesuai pagu anggaran," katanya.
Dijelaskan, setiap tahun lampu PJU di Sampang bertambah. Otomatis tagihannya pun naik. Untuk menghemat anggaran, pihaknya menyiasati dengan melakukan penggantian lampu.
"Dari lampu sounting dirubah ke Light Emitting Diode (LED), karena lampu sounting watt-nya besar. Selain itu, kita mengadakan penertiban PJU ilegal," jelas Syahroni.
Ditambahkan, lampu PJU tersebar di 6.435 titik. Tahun ini ada penambahan 115 lampu PJU di Kecamatan Camplong, Banyuates, Sokobanah, Kedungdung, Torjun dan Jrengik.
"Saat ini masih proses pengerjaan, paling tidak bulan Desember sudah selesai semua," imbuhnya. (Moh Iqbal)
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,