Perluas Inovasi, Ciptakan Casing Solar Panel
PONTIANAK – Di zaman serba modern, manusia semakin dipermudah dengan berbagai teknologi. Apa saja bisa diciptakan asalkan punya kemauan.
Keentengan ini pun membuat
Fakultas Teknik Universitas Tanjugpura (Untan) melalui Himpunan
Mahasiswa Teknik Industri menciptakan ajang kompetisi berupa lomba
kreativitas dan inovasi siswa tingkat SMA/sederajat se-Kalimantan Barat.
“Kita merasa kegiatan ilmiah
itu agak kurang dibanding kegiatan lain. Makanya Himpunan Mahasiwa
Teknik Industri kami arahkan untuk melaksanakan lomba yang bersifat
inovatif dan kreatif,” kata Muhammad Sofitra, Ketua Prodi Teknik
Industri Untan kepada Kalbarupdates.com, Sabtu (12/5/2018).
Kompetisi ini diikuti lebih
dari 10 SMA di Kalbar. Para peserta menampilkan berbagai produk
inovatif. Mulai dari mengembangkan produk yang sudah ada. Bahkan
menciptakan produk baru yang sederhana. Seperti penjernih air, baterai,
dan cash power bank.
“Diharapkan nantinya
teman-teman ini bisa mengahsilkan karya inovasi berkelas. Walaupun
tingkatnya yang masih sekolah menengah kami mengharap mereka bisa
berkembang lebih jauh,” harap dia.
Kendati masih terbilang
sederhana, Sofi optimistis bakat para peserta ini bisa berkembang dengan
baik. Sebab setiap produk pasti memiliki versi pertama yang harus terus
dikembangkan untuk menciptakan versi selanjutnya.
“Untuk penilaiannya melalui
ide, produk, dan penulisan proposal. Karena kita mau mereka bisa menulis
ilmiah. Setelah itu presentasi, jadi ketika presentasi inilah kami
memberikan saran-saran perbaikan,” jelasnya.
Salah seorang peserta asal SMA
Negeri 4 Pontianak Oliver Dwiandra mengatakan tim mereka berhasil
menciptakan smart energi operasional berupa casing solar panel.
“Jadi casing HP itu bisa sekaligus mengecas. Caranya dengan mengarahkan casing ke arah sinar matahari,” jelas Oliver.
Siswa Jurusan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) ini menjelaskan energi dari sinar matahari itu akan
ditransfer melalui panel surya mini yang di dalamnya ada komponen kabel,
dan resistor. Sehingga menciptakan daya listrik layaknya power bank
atau charger berkekuatan 0,8 watt.
“Untuk mengisi daya baterai kalau normal dibutuhkan waktu sekitar tiga jamlah sampai penuh,” terang siswa kelas 10 ini.
Ide untuk menciptakan casing
solar panel ini diawali dengan kedongkolan mereka dalam menentukan
produk apa yang akan dibuat untuk mengikuti lomba tingkat provinsi ini.
Kemudian, salah seorang rekan dari tim mereka pun mengusulkan ide
membuat power bank dari panel surya. Mereka ingin membuat power bank
yang bisa tertempel langsung di smartphone. Niatannya, agar lebih mudah
untuk digunakan dan dibawa ke mana saja. Terbentuklah casing solar
panel.
“Untuk pembuatannya paling lama dua hari tapi bisa dipercepat menjadi sehari. Tergantung dari komponen penyusunnya,” ujarnya.
Dikatakanya, proses pembuatan
casing solar ini terbilang mudah . Yaitu tinggal menyediakan komponennya
kemudian dirakit. Jika tidak bisa merakit sendiri bisa dipermudah
dengan meminta bantuan kepada tukang solder. “Tapi kita harus tahu cara
merakitnya,” tegasnya.
Mudah bukan berarti tak ada
kendala. Oliver menuturkan ada komponen yang susah ditemukan untuk
membuat alat ini. Karena menggunakan panel surya. Casing solar ini
tentunya sangat bergantung dengan asupan sinar matahari. Sedangkan
mendung dan hujan adalah cuaca lain yang memperhambat sinar matahari.
Berbicara soal modal, alat ini
dirakit masih dalam bentuk sederhana. Sehingga, modal yang diperlukan
untuk satu buah casing solar panel ini pun relatif murah, di kisaran
Rp70 hingga Rp80 ribu. Jika dipasarkan pun, bujang berusia 15 tahun ini
belum berani mematok harga yang tinggi. Cukup Rp90 ribu per buah.
Jika ada pengusaha yang datang
untuk membeli ide mereka, Oliver menegaskan langkah yang akan mereka
ambil adalah harus ikut dalam mengembangkan ide yang diciptakan itu.
“Kami tak bisa langsung lepas. Kami harus ikut mengembangkan, karena hal ini juga mengembangkan generasi muda,” pungkasnya. (NAN)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda