Rabu, 25 September 2019

PJU-TS Dukung Produktivitas Warga Siak Riau

SIAK - Kehadiran Penerangan Jalan Umum - Tenaga Surya (PJU-TS) secara perlahan mengurangi rasa takut masyarakat Siak yang kesehariannya berangkat bekerja di malam hari. Sebelum ada PJU-TS, sepanjang jalan yang dilalui masyarakat Siak dari rumah menuju pabrik sangatlah gelap dan menimbulkan rasa was-was.
Sebagian besar masyarakat Siak bekerja di pabrik atau industri yang seringkali mengharuskan mereka mulai bekerja pada malam hari. "Sebelum ada bantuan PJU dari pemerintah, kami membuat swadaya dari masyarakat untuk membuat PJU sebanyak 10 titik dan dana desa 20 titik. Dulu jalan gelap sekali untuk berangkat kerja karena disini kerjanya industri, tapi sekarang alhamdulillah ada PJU jadinya berani, rasa aman gitu," ungkap syukur Kepala Desa Pinang Sebatang, Bambang Saputra karena desanya merupakan salah satu titik pemasangan PJU-TS.


Setelah pemasangan ini, Bambang menghimbau kepada masyarakat untuk merawat asset ini dan berharap dusun yang belum mendapatkan penerangan listrik sama sekali, juga dapat segera dibangun PJU-TS. "Kami mengadakan ronda untuk sama-sama diawasi dan diamankan," imbuhnya.
Tidak hanya memberikan rasa aman bagi masyarakat Siak, PJU-TS juga nyatanya memberikan peluang bagi Ngatiah untuk memperoleh penghasilan. Ngatiah salah satu warga Siak yang mengandalkan penghasilan sehari-hari dari berdagang makanan. Meskipun enggan mengungkapkan kisaran pendapatannya, tetapi Ngatiah menunjukkan binar bahagia karena kini dapat bekerja sampai petang.  "Alhamdulillah senang sekali, sekarang jalan dekat tempat kami berjualan sudah terang kalau malam hari, jadi tidak perlu repot bawa senter kalau jalan malam. Dulu kami berjualan tidak sampai larut karena takut gelap pulangnya, sekarang kami sudah berani karena terang," jelas Ngatiah.
Kabupaten Siak merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau yang mendapatkan alokasi pemasangan PJU-TS, yaitu sebanyak 253 titik. Total alokasi pemasangan PJU-TS untuk Provinsi Riau adalah 1.034 titik, dimana sebanyak 550 titik termasuk 253 titik di Kabupaten Siak merupakan usulan Pemerintah Kabupaten setempat yang diinisiasi Anggota Komisi VII DPR RI Sayed Abubakar A.Assegaf. Selain Kabupaten Siak, pemasangan PJU-TS inisiasi Assegaf berada di Kabupaten Meranti 100 titik, Pekanbaru 50 titik, dan Rokan Hulu 253 titik.

Hari ini (12/2) secara simbolis infrastruktur PJU-TS di Siak diserahkan oleh perwakilan Kementerian ESDM, yaitu Direktur Konservasi Energi, Hariyanto kepada Pemerintah Kabupaten Siak dan perangkat daerah terkait di Desa Pinang Sebatang, Kabupaten Siak, dengan disaksikan Anggota Komisi VII DPR RI Sayed Abubakar A.Assegaf. Hariyanto mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Riau dan berharap PJU-TS dapat memberikan manfaat dan membantu bagi masyarakat di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Siak agar pengembangan perekonomian dapat berjalan lebih cepat. (RWS)
Selasa, 12 Februari 2019 | 16:05 WIB | Humas EBTKE

Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

PJU-TS Dukung Pemulihan Aktivitas Masyarakat Lombok Pasca Gempa

LOMBOK UTARA - Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) pekan lalu (8/2) menyerahkan 300 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Sumbawa sebagai tanda selesainya pembangunan PJU-TS di dua kabupaten tersebut. Simbolis serah terima dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Saleh Abdurrahman di Kantor Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan disaksikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi.

PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya. Program Pembangunan PJU-TS merupakan upaya penerangan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-daerah yang telah terlistriki PLN, namun ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya. Untuk pemasangan PJU-TS di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Sumbawa merupakan usulan Pemerintah NTB untuk tanggap darurat bencana, dengan lokasi pemasangan PJU-TS tersebar di wilayah terdampak bencana, yaitu Kabupaten Lombok Utara sebanyak 200 unit dan Sumbawa sebanyak 100 unit.
"Kita sudah membangun PJU-TS di Lombok Utara sebanyak 275 buah, 75 buah usulan Dapil dan 200 buah bantuan untuk bencana gempa bumi. Di tanah kita ini (NTB) Pemerintah akan terus menggenjot pembangunan dalam hal energi, agar masyarakat NTB khususnya Kabupaten Lombok Utara ini dapat bangkit kembali pasca musibah gempa," ungkap Saleh.

Pelaksanaan pembangunan PJU-TS di Provinsi NTB ini atas dasar Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan serta Konservasi Energi, serta Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah terdampak di Provinsi NTB.
Pada kesempatan ini, Saleh mengharapkan PJU-TS ini  dapat membantu pemulihan infrastruktur PJU yang rusak akibat gempa bumi di Lombok beberapa waktu yang lalu. "Rusaknya PJU karena gempa menyebabkan aktivitas masyarakat pada malam hari terganggu. Untuk itu, perlu dilakukan pemulihan infrastruktur PJU untuk membantu,” ujarnya. "Semoga dengan adanya pemasangan PJU ini dapat memberikan manfaat dan membantu bagi masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Kabupaten Lombok Utara dan di Kabupaten Sumbawa agar pemulihan aktivitas masyarakat dapat berjalan lebih cepat," tambah Saleh.
"Daerah kami masih sering gempa, sebentar gempa listrik dan lampu langsung mati. Hujan deres, lampu langsung mati. Angin sedikit saja lampu juga mati. Sekarang kalau gempa, listrik mati tapi lampu jalan (PJU-TS) tetap nyala. Ke masjid, ke pasar, ke mana-mana tetap bisa jalan," ungkap Amir, salah satu warga Desa Jenggala, dimana jalan desanya menjadi salah satu titik pemasangan PJU-TS. "Lumayan banget sekarang, listrik mati, tidak terlalu bergantung pada genset. Terangnya bisa sampai ke rumah. Tidak gelap kemana-mana. Ini juga membantu nelayan mau ke laut," imbuhnya.
Pemerintah memberikan apresiasi atas segala dukungan Pemerintah Provinsi NTB sehingga pemasangan PJU-TS untuk wilayah terdampak bencana dapat terlaksana. "Akhirnya, kami ucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dan kami harapkan infrastruktur–infrastruktur yang telah dan akan dibangun, dapat dikelola dan dipelihara oleh Pemda dan masyarakat, agar manfaatnya dapat bisa dirasakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lama," tutup Saleh. (RWS)
Senin, 11 Februari 2019 | 11:05 WIB | Humas EBTKE
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Anggaran Kembali ke Rakyat, Lebih dari 32 ribu Unit PJU-TS Telah Dibangun

PANDEGLANG - Sebagai salah satu upaya Pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan melalui pemanfaatan energi terbarukan. Kementerian ESDM c.q Ditjen EBTKE terus membangun Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS). Tercatat lebih dari 32 ribu unit penerangan berbasis tenaga surya telah dibangun sejak tahun 2015.
Salah satu wilayah yang dibangun PJU-TS berada di Kabupaten Pandeglang, Banten, yang mendapatkan alokasi pemasangan PJU-TS sebanyak 500 unit. Kemarin (11/2) secara simbolis telah diserahkan keseluruhan unit PJU-TS oleh Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Simon Laksono Himawan kepada  Sekretaris Daerah Pandeglang, Pery Hasanudin, di Desa Kadungpayung, Kecamatan Menes, Pandeglang.
"Biaya pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Kementerian ESDM didanai dari pajak masyarakat yang harus kembali ke masyarakat melalui berbagai program yang kami laksanakan. Tidak hanya PJU-TS, energi angin, panas bumi itu bagian dari program Kementerian ESDM dan bisa dirasakan sehari-hari oleh rakyat. Kami manfaatkan energi matahari yaitu PJU-TS untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat ," ungkap Simon.  "Intinya program Kementerian ESDM yaitu mensejahterakan rakyat dengan penerangan karena dana yang dipakai adalah dana rakyat dan semua itu harus kembali lagi sebesar-sebesarnya ke rakyat," lanjutnya dengan tegas.
PJU-TS merupakan lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya. Lampu PJU-TS ini tepat digunakan untuk jalan-jalan di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN dan juga daerah-daerah yang mengalami krisis energi listrik terutama di daerah terpencil karena sifatnya yang stand alone.  PJU-TS juga dapat diaplikasikan di daerah perkotaan yang ingin melaksanakan penghematan energi seperti di kawasan jalan utama, jalan kawasan perumahan, kawasan industri, dan fasilitas umum lainnya.
Pada tahun 2018, program PJU-TS ditargetkan dilaksanakan di 26 Provinsi yang dipasang di 21.864 titik, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 416 Miliar. Lebih jauh Simon menjelaskan bahwa pembangunan PJU-TS sebanyak 200 titik di Kabupaten Pandeglang merupakan usulan Pemerintah Daerah yang diinisiasi Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Halim yang turut hadir pada acara tersebut, sementara PJU-TS sebanyak 300 titik merupakan inisiasi Anggota Komisi VII DPR RI Anda. Semua PJU-TS yang telah dibangun akan dikelola dan dipelihara oleh Pemerintah Daerah pengusul.
Simon berharap infrastruktur yang telah dibangun, dapat dikelola dan dipelihara oleh Pemda dan masyarakat, agar manfaatnya dapat bisa dirasakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lama. "Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terbangunnya infrastruktur ini dan kerjasama serta koordinasi yang lebih baik kiranya perlu ditingkatkan lagi di masa yang akan datang," pungkasnya. (RWS/DLP)
Selasa, 12 Februari 2019 | 10:25 WIB | Humas EBTKE
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Selasa, 24 September 2019

2.611 PJU Tenaga Surya Dibangun di Provinsi Jawa Tengah Selama 2018

WONOSOBO - Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) hari ini (13/2) secara simbolis menyerahkan 263 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga surya (PJU-TS) kepada Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Penyerahan ini sekaligus menandai unit PJU-TS yang telah dibangun dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan penerangan pada malam hari. Pemerintah melalui Ditjen EBTKE hadir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan energi yang berbasis energi terbarukan yaitu tenaga surya, salah satu nya PJU-TS.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, FX. Sutijastoto dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pertumbuhan PJU mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam 5-6 tahun terakhir. Dari aspek konsumsi energi, pada tahun 2015 PJU mengkonsumsi energi listrik sebesar 3.448 GWh dan telah menyumbang emisi Gas Rumah Kaca sebesar 2,99 Juta Ton CO2 ke udara yang mana diperkirakan jumlahnya akan terus mengalami peningkatan. Besarnya konsumsi energi dan emisi PJU antara lain disebabkan karena sebagian besar masih menggunakan teknologi yang cenderung boros serta memiliki umur pakai yang relatif singkat serta sebagian besar pembangkit listrik milik PLN (89,53%) yang memberikan daya ke PJU masih menggunakan sumber energi fosil.
Dengan adanya masalah ini, penggunaan PJU yang menggunakan tenaga surya atau PJU-TS, dapat menjadi solusi. PJU-TS memanfaatkan potensi energi baru terbarukan dalam bentuk energi matahari yang diubah menjadi energi listrik melalui proses yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi. Lampu yang digunakan pada PJU-TS menggunakan lampu jenis LED, sehingga lebih hemat energi dan memiliki masa pakai yang lebih panjang.
"Pada tahun 2018, Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE melaksanakan pemasangan PJU-TS di 26 provinsi dengan jumlah 21.864 titik. Untuk Jawa Tengah, dialokasikan 2.611 titik," tutur Sutijastoto. "Bapak Tjatur Sapto Edy sebagai salah satu anggota legislatif di Komisi VII telah menginisiasi pembangunan PJU-TS di Jawa Tengah, termasuk 90 titik di Kabupaten Wonosobo," imbuhnya.
Sutijastoto mengharapkan PJU-TS tersebut dimanfaatkan dan dirawat dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat. "Mengingat PJU-TS ini dibangun dengan anggaran yang cukup besar dan menggunakan APBN, kami mohon kerjasama semua pihak untuk merawat infrastruktur ini dengan baik agar pemanfaatannya dapat dirasakan masyarakat dalam waktu yang lama dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandasnya. (RWS)
Rabu, 13 Februari 2019 | 13:45 WIB | Humas EBTKE
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

1.200 Lampu Tenaga Surya Terangi Jalan Raya di Empat Kabupaten Jatim

Jalan raya di 4 (empat) Kabupaten Jawa Timur, yaitu Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro semakin terang usai hadirnya 1.200 Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) yang dibangun oleh Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Penyerahan unit tersebut dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Sudjipto pada hari Sabtu (9/10).
"Masalah infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat menjadi perhatian utama bagi Pemerintah. Untuk itu kami bangun PJU-TS demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Dwi saat penyerahan PJU TS kepada masyarakat Kebomas, Gresik sebanyak 150 unit.
Sementara Kab. Lamongan mendapatkan 450 unit serta Kab. Tuban dan Kab. Bojonegoro yang telah mendapatkan bantuan pembangunan dari Pemerintah masing-masing sebanyak 300 unit.
PJU-TS merupakan lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya.
"Ini bisa menjadi menjadi solusi untuk digunakan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-daerah yang telah terlistriki PLN tapi ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya," tambah Dwi.
Dwi mengungkapan kehadiran PJU -TS adalah bagian dari implementasi transformasi kebijakan energi dari penggunaan energi konvensional menuju energi energi baru terbarukan. Pemerintah berpesan supaya Pemerintah Daerah menjaga fasilitas PJU-TS yang telah diberikan.
"Nanti akan dikelola dan dipelihara oleh Pemda, saya harap menjaga sebaik mungkin," pesannya.
Khusus provinsi Jawa Timur, wilayah tersebut mendapatkan alokasi pemasangan PJU sebanyak 3.288 titik di tahun 2018 oleh Kementerian ESDM. Secara keselurahan pada tahun 2018 program ini ditargetkan mampu menerangi jalan raya di 26 Provinsi.
"Kami sudah menggarkan dana sekitar Rp416 miliar dengan jumlah PJU-TS sebanyak 21.864 titik," tutup Dwi menyelesaikan sambutannya.
Merespon hal tersebut, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyambut baik pemberiaan bantuan tersebut karena akan meningkatkan perekonomian rakyat. "Kalau jalannya udah terang, perekonomian masyarakat juga semakin kencang," sambut Sambari.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2015 hingga 2018, kementerian ESDM telah membangun sekitar 33 ribu lampu Penerangan Jalan Umum - Tenaga Surya (PJU-TS), mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten.
Dengan memanfaatkan potensi energi matahari yang diubah menjadi energi listrik, pastinya tidak menghasilkan polusi. PJU-TS jadi solusi untuk jalan di daerah-daerah yang belum terjangkau listrik PLN atau daerah yang telah terlistriki PLN, tapi ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya yang sebagian besar masih dipasok sumber energi fosil.
Lampu yang digunakan untuk PJU-TS ini adalah jenis LED, sehingga lebih hemat energi dan memiliki masa pakai yang lebih panjang. Dipasangi panel surya bermuatan 40 watt, lampu-lampu akan otomatis menyala pada sore hingga pagi hari. Kebutuhan terhadap PJU akan terus berkembang seiring dengan pembangunan daerah dan peningkatan jumlah penduduk. (NA)
Sabtu, 9 Februari 2019 | 15:20 WIB | Humas EBTKE
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

ESDM Optimistis Pemasangan PJU-TS Tahun 2019 di 31.009 Titik Berjalan Lancar



JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi menargetkan pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) 2019 di 31.009 titik di tanah air.
Berdasarkan informasi dari Kementerian ESDM yang diterima Kontan.co.id, anggaran yang disiapkan untuk proyek ini sebesar Rp 481,9 miliar. Asal tahu saja, pada tahun 2018 kementerian ESDM telah memasang PJU-TS di 21.839 titik yang tersebar di 26 provinsi dan 166 kabupaten/kota.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis Yudo Dwinanda Priaadi yang ditemui disela acara peninjauan PJU-TS di Pantai Ngurbloat bilang Kementerian ESDM optimistis dapat memenuhi target yang ada.
"Tentunya kita akan mempercepat, sesuai arahan menteri (Ignasius Jonan) juga ingin program ini dipercepat pelaksanaannya," jelas Yudo, Sabtu (13/4).
Yudo menambahkan pelaksanaan PJU-TS pada semester satu memang biasanya cenderung lambat ketimbang semester dua. Momen puasa dan Lebaran menjadi salah satu faktor. Namun, ia meyakinkan bahwa pada semester dua akan digencarkan pelaksanaannya.
Sekedar informasi, proyek PJU-TS ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk merealisasikan target bauran energi baru terbarukan (EBT) hingga 23% di tahun 2025 nanti.
Teknologi PJU-TS juga dirancang dengan teknologi khusus. Sistem panel hanya akan menyerap sinar matahari dalam rentang tiga jam. Sesudah daya penuh, penyerapannya akan berhenti secara otomatis.

Terkait PJU-TS, lanjut Yudo, garansi baterai pada unit PJU-TS adalah tiga tahun dengan daya 40 watt/unit. Jika baterai rusak ataupun habis masanya maka dapat diganti dengan baterai jenis lithium fero phosphat dengan harga sekitar Rp 5 juta.
Selain itu, PJU-TS yang dibangun juga dapat bertahan sekitar tiga hari ketika pasokan sinar matahari minim.
Minggu, 14 April 2019 / 12:59 WIB
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Sumedang Terang Dengan LTSHE dan PJU-TS

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyerahkan bantuan 1.000 buah Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada masyarakat miskin belum berlistrik di Sumedang dan 150 penerangan umum tenaga surya (PJU-TS) untuk menerangi fasilitas umum Sumedang sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk melistriki seluruh negeri. Bantuan simbolis diberikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Rida Mulyana dan Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (4/4).
"Ini hanya sebagian kecil dari komitmen pemerintah untuk melistriki negeri. Selain rasio elektrifikasi yang terus kita kejar, harga energi listrik pun harus terjangkau, sehingga masyarakat merasakan energi berkeadilan," ungkap Rida Mulyana di sela-sela acara Sosialisasi Capaian Kinerja Sektor ESDM di Kabupaten Sumedang.
Lebih lanjut Rida menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kementerian ESDM berkomitmen melistriki seluruh negeri dengan tarif listrik terjangkau. Upaya ini dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu bagi masyarakat yang tinggal di wilayah atau desa yang dekat dengan instalasi tenaga listrik dengan cara perluasan jaringan listrik PLN dari desa berlistrik terdekat. Cara kedua, bagi masyarakat yang tinggal bersama dalam wilayah atau desa, tetapi jauh dari instalasi tenaga listrik yang ada, solusinya adalah dengan pembangunan microgrid offgrid. Cara terakhir, untuk masyarakat yang tinggal terpencar pada suatu wilayah/desa dan jauh dari instalasi tenaga listrik, cara melistrikinya adalah dengan memberikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Upaya melistriki masyarakat tersebut membuahkan hasil positif, dimana rasio elektrifikasi (perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga) dari tahun ke tahun terus meningkat. Hingga akhir tahun 2018, rasio elektrifikasi nasional mencapai 98,3%. Rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat bahkan lebih tinggi dari angka nasional, yaitu 99 %, sedangkan Kabupaten Sumedang mencapai angka 99%.
Penyerahan LTSHE dan PJU-TS ini pun disambut gembira oleh masyarakat Sumedang. Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan masih ada 5.054 rumah tangga miskin di Sumedang yang belum berlistrik. Ia berharap warganya tersebut dapat segera terlistriki mengingat ada ada beberapa lokasi yang ongrid maupun offgrid. "Pemerintah Kabupaten Sumedang akan segera melakukan pendataan berdasarkan nama dan alamat calon penerima manfaat untuk akuntabilitas data penerima," ungkapnya.
Saat ini, sistem kelistrikan di Kabupaten Sumedang disuplai oleh GITET 500 kV Tasikmalaya dan PLTP Kamojang, PLTP Drajat dan PLTP Wayang Windu, ke depannya pemerintah bersama PT PLN (Persero) akan membangun PLTA Jatigede berkapasitas 2 x 55 MW dan direncanakan beroperasi komersial (COD) pada tahun 2020, serta PLTP Tampomas (45 MW) yang direncanakan beroperasi komersial tahun 2025. (ER/DEP)
Kamis, 4 April 2019 | 15:45 WIB | Humas EBTKE
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

Sebanyak 150 PJU-TS dan 1000 LTSHE Terangi Warga Sumedang

SUMEDANG – Sebagai salah satu upaya Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia untuk mewujudkan keadilan energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyerahkan 150 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) dan 1000 unit Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada masyarakat di Kabupaten Sumedang.


Simbolis serah terima dilaksanakan hari ini (4/4) oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM, dan Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) kepada perwakilan masyarakat dan disaksikan langsung oleh Bupati Sumedang.
Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir mengapresiasi atas bantuan yang diberikan oleh Kementerian ESDM dan mengharapkan program ini dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumedang. "Dengan dipasangnya LTSHE di daerah yang belum teraliri listrik dan PJU-TS dapat menjadi solusi bagi jalan-jalan yang belum terjangkau listrik PLN, sehingga diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian rakyat. Kalau jalannya sudah terang, maka masyarakatnya tentu akan semakin semangat," pungkas Dony.
Selain penyerahan secara simbolis, pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM Dadan Kusdiana memaparkan capaian kinerja sektor ESDM kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang, Jajaran PKK Kabupaten Sumedang, Dharma Wanita Kabupaten Sumedang, Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Para Camat, Para Kepala Desa, Ketua BPD, Para Kepala Sekolah, Organisasi masyarakat, Karang Taruna, Mitra Kerja Dinas Sosial, Para Pelajar dan Mahasiswa.
Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM berupaya keras untuk mewujudkan keadilan di sektor energi. "Tugas pertama dari KESDM adalah menyediakan energi secara merata dengan harga terjangkau, misalnya beli BBM di Sumedang dengan di Kalimantan dan Papua harga nya sama semua, nah ini tugas KESDM yang pertama harus ada, kedua harus terjangkau. Listrik juga sama untuk kelompok pelanggan tertentu pasti sama harganya, ini yang kami jaga di KESDM," tuturnya.
Sementara itu, Rida Mulyana memaparkan tiga cara Kementerian ESDM melistriki masyarakat Indonesia yang sampai saat ini belum berkesempatan menikmati listrik. Pertama, melalui program listrik pedesaan (Lisdes) yang dilakukan oleh PLN dengan menyambung tiangnya lebih panjang. Kedua, membangun infrastruktur offgrid seperti PLTMH dan PLTS. Ketiga, memberikan LTSHE. "Tugas pemerintah yang sedang dilakukan dan akan dilakukan hanya 3 dalam hal kelistrikan, yaitu pertama menyediakan listrik yang cukup (jumlahnya dan merata), kedua harus ada dan terakhir harganya harus terjangkau," tandasnya.
Rida juga mengharapkan dukungan Pemda Sumedang untuk mengembangkan pembangkit renewable energy karena mayoritas yang dipakai sekarang berasal dari energi fosil. "Dalam dua tahun kita sudah membangun PJUTS untuk 1500 km jadi dari skalanya masif, manfaatnya lebih banyak dinikmati oleh saudara-saudara kita dikegelapan dan juga untuk keamanan disuatu desa”, papar Rida. Ujung akhir yang ingin dicapai adalah keadilan sosial melalui energi berkeadilan. LTSHE merupakan salah satu bentuk untuk mewudukan energi berkeadilan dalam bentuk penerangan, yang diperhitungkan sebagai bagian dari pencapaian rasio elektrifikasi. (RWS)

Kamis, 4 April 2019 | 16:50 WIB | Humas EBTKE

Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

PJU-TS Dukung Aktivitas Ekonomi dan Keamanan Lingkungan Desa di Kupang

KUPANG – “Hadirnya penerangan jalan surya ini, memberikan rezeki tersendiri untuk kami sekeluarga, sekarang warung saya ramai pembeli jam berapapun, kalo dulu sebelum ada lampu jalan, ya gelap disini, jarang sekali orang jajan kebutuhan apalagi di malam hari, mungkin karena takut ya dulunya banyak anak muda nongkrong dan mabuk-mabukan”, ungkap Santa, salah seorang warga Desa Kelapa Lima yang ditemui kemarin (23/3) di sela kegiatan Peresmian Jaringan Gas Rumah Tangga dan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) oleh Menteri ESDM di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mengungkapkan walau baru 1 unit PJU-TS yang di pasang di Desanya, tapi ia sangat bersyukur dan berterima kasih, serta berharap ke depan dapat ditambahkan lagi unit penerangan ini.

Pada kegiatan tersebut, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, secara simbolis juga menyerahkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada 10 orang perwakilan masyarakat penerima manfaat di wilayah NTT. Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Harris, mengungkapkan untuk wilayah NTT, masih banyak berada dalam kondisi gelap. Dengan adanya program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) diharapkan dapat meningkatkan laju akselerasi rasio elektrifikasi yang memang masih rendah. “Alokasi yang tadinya sekitar 13.000 lebih itu kemudian oleh Bapak Menteri ESDM masih ditambah menjadi 20.000-25.000, yang penting rasio elektrifikasi NTT ingin ditingkatkan menjadi 90%, yang sekarang masih 62%”, pungkas Harris.
Lanjut Harris, untuk PJU-TS seluruh Indonesia akan dipasang di kurang lebih 21.000 titik tahun 2019. “Kita masih menunggu usulan dari Pemerintah Daerah untuk pengusulan PJU-TS, Bapak Menteri juga tadi sudah memberikan arahan, untuk mengalokasikan 2.000 unit PJU-TS untuk NTT”, ungkapnya.
Yustinus, Kepala Desa Kelapa Lima bercerita, sebelum adanya PJU-TS, kondisi lingkungan dan area sekolah sangat gelap, jadi sering ada laporan dari warga terdapat kriminal yang cukup tinggi. “Semoga tidak ada laporan kriminal malam hari lagi dengan adanya penerangan ini”, pungkas Yustinus. Terima kasih pun ia ucapkan atas bentuk perhatian Pemerintah melalui PJU-TS yang terletak di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kelapa Lima, Kupang karena selama belum pernah ada penerangan untuk jalan umu. Kalaupun ada, itu swadaya masyarakat membuat lampu (penerangan) untuk di jalan di dekat rumah. Kini lingkungan masyarakat menjadi lebih hidup, memberikan rasa tenang bagi warga. (DLP)
Senin, 25 Maret 2019 | 10:05 WIB | Humas EBTKE 


Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , ,

Senin, 23 September 2019

Pemerintah Bangun Ribuan PJU Tenaga Surya Senilai Rp403 Miliar


LOMBOK UTARA - Pemerintah telah merampungkan program sebanyak 21.864 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Indonesia. Program tersebut menelan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp403 miliar.

"Seluruhnya itu sudah terpasang dan kita selesaikan dengan cepat. Ini salah satu cara kita meningkatkan ketahanan energi dengan meningkatkan peran energi terbarukan," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Saleh Abdurrahman saat meresmikan PJU-TS di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Jumat (8/3/2019).

Menurut dia, program PJU-TS dilaksanakan di 25 provinsi tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan di Pulau Lombok telah terpasang 275 unit PJU-TS tersebar di seluruh kabupaten di Lombok. Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara.

"PJU-TS yang telah dibangun ini nantinya dikelola dan dipelihara oleh pemerintah daerah atau pemerintah kabupaten serta melibatkan masyarakat," kata dia.

Anggota DPR Komisi VII Kurtubi yang hadir pada kesempatan yang sama menegaskan dukungannya pada program PJU-TS oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut dia program PJU-TS merupakan bentuk nyata pemerintah mewujudkan program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.

"Saya mendukung penuh program pemerintah ini khususnya untuk Provinsi NTB. Ini merupakan wujud perhatian pemerintah lewat Kementerian ESDM dengan dukungan penuh dari Komisi VII DPR," kata dia.

Dia mengatakan, program PJU-TS tidak hanya bermanfaat memulihkan Lombok dari pascagempa namun juga wujud pemerintah meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Sebab itu, pihaknya bersama Komisi VII DPR menyetujui program tersebut karena manfaatnya langsung bersentuhan dengan masyarakat.

"Program PJU-TS diusulkan lewat anggota dewan setiap tahunnya kurang lebih 200 titik PJU-TS di setiap provinsi," kata dia.

Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menambahkan, kehadiran PJU-TS sangat bermanfaat bagi masyarakat. Tak hanya itu, kehadiran PJU-TS juga mempercantik Lombok yang terkenal dengan pariwisatanya.

"Kehadiran PJU-TS ini setiap pinggir jalan menjadi terang bernderang. Perspektif kita sebagai daerah pariwasta harus nampak indah baik siang maupun malam hari," kata dia.

Pembangunan PJU-TS tersebut, imbuhnya, juga mempunyai banyak keuntungan. Pasalnya saat listrik padam PJU-TS tetap hidup karena tidak membutuhkan aliran listrik dari PLN.
"Saat PLN mati listrik maka lampu tenaga surya di jalan-jalan tetap nyala. Sehingga PJU-TS ini banyak memberikan manfaat bagi masyarakat," tandas dia.

Untuk perawatan PJU-TS lebih mudah karena sudah menggunakan teknologi baterai secara otomatis. Menurutnya yang terpenting ialah sosialisasi kepada masyarakat ikut bersama-sama merawat apa yang sudah dibangun oleh pemerintah.

"Listrik tenaga surya ini lebih mudah maintenance-nya karena teknologi sudah canggih. Mudah-mudahan kami bisa merawat dengan baik sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya.

Sumber: sindonews.com


Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , ,

Kementerian ESDM akan Pasang 2.400 PJU Tenaga Surya di Jabar


                                        
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan tahun ini pihaknya akan membangun sebanyak 2.400 penerangan jalan umum (PJU) tenaga surya di seluruh wilayah Jawa Barat. "Tahun ini yang dibangun seluruh Indonesia 21.000, Jawa Barat dapat 2.400," ujar Jonan disela peresmian PJU Tenaga Surya di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Selasa (20/3/2019).
Dia mengatakan pemasangan lampu yang bersumber dari energi matahari di wilayah Jawa Barat ini mencapai 12% dari keseluruhan target pemasangan PJU Tenaga Surya di seluruh Indonesia. "Pemerintah menaruh perhatian besar untuk Jawa Barat mengingat penduduk Jawa Barat besar sekali. Tahun lalu dibangun pemerintah pusat sekitar 21.000 di seluruh indonesia Jabar mendapat 2.290, jadi lebih dari 10 persen di Jawa Barat tahun lalu, tahun ini 12 persen," katanya. AYO BACA : Kebun Raya Cibinong 2 Kali Lebih Luas dari Kebun Raya Bogor Sementara untuk Kabupaten Bogor, Kementerian ESDM telah memasang sebanyak 900 PJU Tenaga Surya pada 2018 dengan anggaran setiap PJU mencapai Rp18 juta. Pemasangan itu berada di 39 kecamatan. "Tahun ini dibangun tambahan 600 pemasangan tapi diminta wakil bupati 2.000, ya sudah tengahnya aja 1.000, hanya mohon titiknya bisa lebih merata," kata Jonan. Menurutnya Komponen PJU Tenaga Surya terdiri dari lampu LED dengan 40 watt, lumen 7.064. 1 watt terdiri atas 162 lumen dan diklaim memiliki tingkat terang lampu yang sangat baik.  "Keunggulannya yang paling penting itu adalah supaya kita bisa melayani masyarakat dalam penerangan jalan tanpa menimbulkan tambahan polusi dan tidak ada tagihan listrik karena menggunakan tenaga surya," ungkap Jonan. 

Rabu, 20 Maret 2019
---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Kementerian ESDM akan Pasang 2.400 PJU Tenaga Surya di Jabar

Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , ,

Boven Digoel dan Asmat Kini Terang dan Berhemat Berkat PJU-TS

BOVEN DIGOEL – Penerangan jalan umum berbasis tenaga surya (PJU-TS) telah dibangun sebanyak 300 titik di Kabupaten Boven Digoel dan Asmat, yang mampu menerangi jalan-jalan di pemukiman warga dan dapat menghemat tagihan rekening listrik.
"Satu PJU-TS ini memiliki daya listrik sebesar 40 watt dengan jarak antar PJU sepanjang 20 meter. Pemasangan di 50 titik akan menghemat listrik pemerintah daerah Boven Digoel kurang lebih sebesar Rp. 970.000 per bulan atau setara dengan penghematan 660 kWh per bulan. Rinciannya sebanyak 37 PJU-TS dipasang di ruas jalan pasar dan terminal, 11 titik di ruas jalan menuju pelabuhan, dan 2 titik di depan asrama pelajar," ungkap Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Hendra Iswahyudi, yang hadir mewakili Menteri ESDM pada Peresmian PJU-TS di Propinsi Papua hari ini (4/4). Sementara itu, pemasangan PJU-TS pada 250 titik di Kabupaten Asmat akan mampu menekan pengeluaran daerah dengan menghemat rekening listrik Pemda kurang lebih sebesar Rp.4.850.000 per bulan yang setara dengan penghematan 3.300 kWh per bulan.
Hendra menjelaskan bahwa PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya, sehingga menjadi solusi untuk digunakan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-daerah yang telah terlistriki PLN, namun ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya. Pemasangan PJU-TS di Kabupaten Boven Digoel dan Asmat merupakan bagian dari Program PJU-TS Tahun 2018 yang dilaksanakan di 26 Propinsi dengan jumlah total sebanyak 21.837 titik dan Propinsi Papua mendapatkan alokasi pemasangan PJU-TS sebanyak 600 titik.
Hendra menuturkan pula bahwa peresmian PJU-TS di Boven Digoel merupakan upaya Pemerintah untuk memastikan infrastruktur tersebut telah terpasang dengan baik dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. "Peresmian kali ini merupakan 50% dari alokasi PJU-TS yang dipasang di Propinsi Papua dengan anggaran tahun 2018 yaitu sebanyak 600 titik. Kami ingin memastikan anggaran yang ada kembali langsung kepada masyarakat melalui pembangunan infrastruktur tersebut," ujarnya.
http://ebtke.esdm.go.id/images/fb2ba93cf783d1e8c918621233788d57_p.jpeg
Melalui pemasangan PJU-TS tersebut, diharapkan pula dapat memberikan manfaat dan membantu masyarakat di Propinsi Papua, khususnya Kabupaten Boven Digoel dan Asmat agar pengembangan perekonomian dapat berjalan lebih cepat. "Saya juga mengharapkan infrastruktur – infrastruktur yang telah dan akan dibangun, dapat dikelola dan dipelihara oleh Pemda dan masyarakat, agar manfaatnya dapat bisa dirasakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lama," pungkas Hendra.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Boven Digoel, Diktus Tambonob menceritakan bahwa daerahnya masih kekurangan tenaga listrik meski telah memiliki mesin diesel dan produktivitas masyarakat terganggu karena kerap terjadi pemadaman. "Daerah kami ini adalah tempat yang begitu jauh dari laut. Saat kami hendak mendapatkan energi listrik untuk menghidupkan alat-alat seperti freezer untuk menyimpan ikan laut itu kan listriknya sangat besar. Kalau semua kebutuhan energi listrik diambil dari mesin itu, termasuk penerangan jalan, tentunya akan membuat beban mesin itu meningkat," ungkapnya. "Kita perlu meminta bantuan dari Pemerintah Pusat untuk membantu penerangan jalan umum tenaga surya sehingga dapat mengurangi beban mesin yang kita punya," terang Diktus. Oleh karenanya pihaknya sangat bersyukur atas pelaksanaan Program PJU-TS di Kabupaten Boven Digoel.
Bagi masyarakat, keberadaan dan penerangan PJU-TS sendiri memberikan rasa aman terutama saat mereka beraktivitas malam. "Dengan adanya lampu ini menurut kami itu sudah mengamankan jalan ini, kalau tidak ada lampu kami merasa tidak aman didalam itu mungkin kami tidak tahu ada orang mabok yang suka menghadang masyarakat dan juga ada kecelakaan, kalau lampu ini sudah ada berarti kita sudah aman disini," tutur Lucas Aurop, salah satu warga Boven Digoel. "Saya atas nama masyarakat Asmat mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan penerangan jalan umum yang diprogramkan dari pusat, kami merasa bahwa selama ini sangat gelap yang kita jangkaui hanya sebatas PLN tapi sekarang ada bantuan penerangan jalan yang sangat membantu kami," imbuh Martinus Siawok, salah seorang warga Asmat. (RWS)
Kamis, 4 April 2019 | 18:05 WIB | Humas EBTKE

Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , ,

APBN Langsung Untuk Masyarakat, KESDM Kembali Pasang PJU-TS di Kalbar

KUBU RAYA -  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) kembali menyelesaikan pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Propinsi Kalimantan Barat, yaitu 90 titik di Ketapang dan 128 titik di Kubu Raya. Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara, Muhammad Wafid, selaku perwakilan Kementerian ESDM menyerahkan secara simbolis infrastruktur tersebut kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten terkait, kemarin di Kabupaten Kubu Raya (8/4).
"Pemasangan PJU-TS ini merupakan wujud pemanfaatan APBN yang harus dirasakan langsung masyarakat terutama masyarakat lapisan bawah, KESDM berkomitmen dalam menjalankan pembangunan infrastruktur yang langsung dirasakan dan dimanfaatkan masyarakat," ungkap Wafid. Lebih lanjut ia menjelaskan, pemasangan PJU-TS merupakan program dari Kementerian ESDM sebagai solusi untuk digunakan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-dareah yang telah terlistriki PLN, namun ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya. Dengan dibangunnya PJU-TS di kedua kabupaten tersebut, Pemerintah berharap dapat meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kemudahan masyarakat dalam beraktivitas sehingga dapat meningkatkan taraf hidup baik secara sosial maupun ekonomi.
Pada tahun 2018, program pemasangan PJU-TS telah dilaksanakan oleh Kementerian ESDM tersebar di seluruh Indonesia, tepatnya di 25 provinsi, dengan jumlah unit yang terpasang sebanyak 21.839 titik.  Program PJU-TS ini merupakan salah satu instrumen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan akses energi modern sebagai upaya mewujudkan energi berkeadilan.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian ESDM sehingga PJU-TS dapat terbangun di wilayahnya. "Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian ESDM, PJU-TS ini tentu akan menghemat pengeluaran, ramah lingkungan, dan berdampak positif bagi masyarakat Kubu Raya. Kami berharap hal ini menjadi pemantik semangat untuk percepatan pembangunan," tuturnya.
"Kami mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat fasilitas umum yang telah ada dan kami akan bentuk relawan untuk memunculkan rasa memiliki masyarakat. Kami mengharapkan untuk kedepan masyarakat Kubu Raya ke depan memiliki rasa kebahagiaan dengan adanya PJU-TS ini", pungkas Bupati Muda. (RWS)
Selasa, 9 April 2019 | 11:15 WIB | Humas EBTKE 

Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , ,

21 Ribu Unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya Terpasang sepanjang 2018

Koran SINDO, Jurnalis · Sabtu 09 Februari 2019 11:09 WIB
LOMBOK – Pemerintah telah merampungkan program sebanyak 21.864 unit penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) di Indonesia. Program tersebut menelan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp403 miliar.
                                          
“Seluruhnya itu sudah terpasang dan kita selesaikan dengan cepat. Ini salah satu cara kita meningkatkan ketahanan energi dengan meningkatkan peran energi terbarukan,” ujar Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Saleh Abdurrahman saat meresmikan PJU-TS di Kantor Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), kemarin.
Menurut dia, program PJUTS dilaksanakan di 25 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara khusus untuk di Pulau Lombok telah terpasang 275 unit PJU-TS dan tersebar di seluruh kabupaten di Lombok. Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara.
“PJU-TS yang telah dibangun ini nantinya dikelola dan dipelihara oleh pemerintah daerah atau pemerintah kabupaten serta melibatkan masyarakat,” kata dia. Pada kesempatan yang sama, anggota DPR RI Komisi VII Kurtubi mendukung program PJU-TS oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut dia, hal ini merupakan bentuk nyata pemerintah mewujudkan program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. “Saya mendukung penuh program pemerintah ini khususnya untuk Provinsi NTB.
Ini merupakan wujud perhatian pemerintah lewat Kementerian ESDM dengan dukungan penuh dari Komisi VII DPR,” kata dia. Dia mengatakan, program PJU-TS tidak hanya bermanfaat memulihkan Lombok dari pasca gempa, tapi juga wujud pemerintah dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
Untuk itu, pihaknya bersama Komisi VII DPR menyetujui program tersebut karena manfaatnya langsung bersentuhan dengan masyarakat. “Program PJU-TS diusulkan lewat anggota dewan setiap tahunnya kurang lebih 200 titik PJU-TS di setiap provinsi,“ kata dia.
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menambahkan, kehadiran PJU-TS sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, kehadiran PJU-TS juga mempercantik Lombok yang terkenal dengan pariwisatanya. “Kehadiran PJU-TS ini setiap pinggir jalan menjadi terang benderang. Perspektif kita sebagai daerah pariwisata harus tampak indah, baik siang maupun malam hari,” kata dia.
Pembangunan PJU-TS tersebut, imbuhnya, juga mempunyai banyak keuntungan. Pasalnya pada saat listrik padam, namun PJU-TS masih tetap hidup karena tidak membutuhkan aliran listrik dari PLN.
“Saat PLN mati listrik, maka lampu tenaga surya di jalan-jalan tetap nyala sehingga PJUTS ini banyak memberikan manfaat bagi masyarakat,” tandas dia. Untuk perawatan PJU-TS lebih mudah karena sudah menggunakan teknologi baterai secara otomatis.
Menurut dia, yang terpenting ialah sosialisasi kepada masyarakat ikut bersama-sama merawat apa yang sudah dibangun oleh pemerintah. “Listrik tenaga surya ini lebih mudah maintenancenya karena teknologi sudah canggih. Mudah-mudahan kami bisa merawat dengan baik sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya.
(fbn)
Sumber: okezone.com

Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , ,

Pemerintah Pasang Lampu Tenaga Surya Terangi Jalan Sepanjang 1.500 Km

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) di 30.000 titik yang menerangi jalan sepanjang 1.500 kilometer di 200 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pembangunan itu dibiayai oleh APBN Kementerian ESDM dalam kurun tiga tahun terakhir (2016-2018).
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Sutijastoto mengatakan, pada 2019 ini pihaknya menargetkan tambahan PJU-TS di 21.000 titik untuk menerangi jalan sepanjang 1.000 km.
 "Pemerintah daerah masih bisa mengusulkan pembangunan PJ-TS di daerah mereka untuk 2019," ujar Sutijastoto di Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Menurut Sutijastoto, dengan penerangan dari PJU-TS ini akan menambah perekonomian kota menjadi lebih bergairah.
"Semaksimal mungkin kami upayakan (PJU-TS) untuk menerangi listrik di jalan raya. Penerangan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat untuk kesejahteraan. Oleh karena itu kita bantu, meski kecil tapi penerangannya cukup bagus," ucapnya.
Di tempat yang sama, Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana, menambahkan bahwa PJU-TS ini juga merupakan bentuk pengelolaan uang rakyat kembali ke rakyat.
 "Ini (PJU-TS) adalah upaya menciptakan energi yang cukup, handal dan terjangkau. Bayangkan begitu panjangnya setara sejauh Anyer ke Panarukan dibangun penerangan. Unsur keamanan masyarakat pun jadi meningkat, juga membantu Pemda mengurangi tagihan ke PLN. PJU-TS ini sangat membantu," kata Rida.
PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya dan terintegrasi dengan baterai. Lampu PJU-TS ini sangat cocok digunakan untuk jalan-jalan di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN dan juga daerah-daerah yang mengalami krisis energi listrik terutama di daerah terpencil karena sifatnya yang stand alone.
PJU-TS juga dapat diaplikasikan di daerah perkotaan seperti di kawasan jalan utama, jalan kawasan perumahan, Kawasan industri, dan fasilitas umum lainnya. Khusus untuk tahun anggaran 2018, Kementerian ESDM melaksanakan pemasangan PJU-TS di 26 Provinsi dan 167 Kabupaten/Kota dengan jumlah PJU-TS sebanyak 21.839 titik.
Sutijastoto menuturkan, selain PJU-TS, Kementerian ESDM juga memberikan solusi penerangan dan energi listrik yang diberikan secara gratis dan difokuskan bagi perdesaan yang terisolir dan sulit dijangkau jaringan PLN melalui program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
"Untuk LTSHE capaiannya di 2017 sudah terpasang bagi 79.556 KK (5 provinsi), dan 2018 ini ada tambahan 172.996 KK (16 provinsi). Target 2019 akan ada lagi sekitar 100.000 unit LTSHE yang akan dibagikan bagi masyarakat yang belum berlistrik di 22 provinsi," kata Sutijastoto.

Sumber: Kompas.com 


Label: , , ,