Kamis, 03 Oktober 2019

Menengok Paket Lampu Tenaga Surya untuk Warga Papua


Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan fokus pada pemerataan listrik di Provinsi Papua dan Papua Barat, salah satunya adalah dengan program lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE). Menteri ESDM Ignasius Jonan memamerkan lampu itu di Jakarta, Minggu (5/3).

Jonan mengatakan sebanyak 2.519 desa di Papua dan Papua Barat belum mendapatkan listrik. Artinya, Kementerian ESDM akan menyediakan paket lampu tenaga surya untuk 120.894 kepala keluarga di Papua dan 16.394 kepala keluarga di Papua Barat.

"Dari 2500 desa yang tidak ada listriknya sama sekali, 85 persen berada di Papua dan Papua Barat terlebih di bagian pegunungan," ujarnya di Jakarta Selatan, Minggu (5/3).



Jonan mengatakan, setiap rumah akan mendapatkan 4 lampu. Satu lampunya dipatok harga Rp3 juta sampai Rp3,5 juta dengan jaminan selama lima tahun.

Dengan bergaya layaknya penjual, Jonan memamerkan cara menggunakan lampu tenaga surya tersebut. Cahaya lampu itu pun terbagi menjadi tiga. Lampu dapat bercahaya sangat terang selama enam jam, redup selama 12 jam dan sangat redup selama 60 jam.

Perubahan cahaya itu dapat dilakukan dengan menarik tali yang ada di luar bohlam. “Lampu ini bisa dipasang di pohon kelapa, dan genteng rumah. Nanti ada colokan panelnya dan ada satu chargeran handphone juga," tuturnya.



Prinsip kerjanya, LTSHE memanfaatkan energi yang ada di sinar matahari yang mengubahnya menjadi energi listrik dan menyimpan energi itu di dalam baterai. Nantinya, energi itu akan berfungsi untuk membuat lampu menyala.

Lampu itu menggunakan teknologi ultra efisien Light Emiting Diode (LED) 3 watt atau setara dengan lampu pijar 25 watt.

Untuk Papua Barat, lampu tenaga surya hemat energi ini akan disebar di Fak Fak, Kamana, Manokwari, Manokwari Selatan, Maybrat, Pegunungan Arfak, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Bantrauw, Teluk Bintuni dan Teluk Wondama.

Sedangkan di Papua akan mencakup Intan Jaya, Lanny Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Yahukimo dan Yalimo.

Ditargetkan pada 2017, lampu hemat energi itu akan dipasang di 6 provinsi yang berada di wilayah Timur Indonesia. Sedangkan di tahun 2018, akan dipasang di 15 provinsi di Indonesia.

"LTSHE ini sangat cocok untuk rumah di pedesaan yang secara geografis terisolir dan distribusi penduduknya tersebar serta sulit dijangkau jaringan PLN," tuturnya.

Berdasarkan Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2016, pemerintah tetap harus menyediakan listrik di bawah 50 watt untuk desa belum berkembang, terpencil, pedesaan perbatasan dan pulau kecil berpenduduk. (ded/ded)

Gloria Safira Taylor, CNN Indonesia | Minggu, 05/03/2017 23:56 WIB

Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau dengan sel surya atau solar cell. Lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda