Rabu, 30 Oktober 2019

Pakar Tegaskan Listrik Tenaga Surya Harus Mendapat Perhatian


KOMPAS.com – Di era modern seperti saat ini, tak bisa dipungkiri masyarakat sangat tergantung dengan energi listrik. Ini membuat padamnya listrik di Jakarta, Banten, dan sejumlah wilayah Jawa Barat yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) sontak menarik perhatian banyak pihak.
Permasalahan ini membuat banyak orang mempertanyakan mengenai pasokan energi listrik di Indonesia. Tak jarang pula, orang mencari solusi dari perkara pasokan energi listrik ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS) digadang-gadang sebagai salah satu pembangkit listrik yang termasuk ke dalam energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan guna mengurangi ketergantungan terhadap PLN.


Teknologi ini juga sudah mulai diterapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak 2016 silam. Pemanfaatan teknologi solar cell atau PLTS diaplikasikan ke sejumlah titik traffic light (TL), penerangan jalan umum, rumah pompa, Terminal Purabaya, sekolah, hingga kantor instansi pelayanan publik.
Selain bertujuan untuk meminimalisir saat terjadi gangguan listrik padam, teknologi ini juga dinilai bermanfaat pada penghematan anggaran yang dikeluarkan Pemerintah Kota Surabaya.
Ahmad Agus Setiawan, Kepala Laboratorium Energi Terbarukan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM memberikan tanggapannya terkait pemanfaatan PLTS .
Ia menyebut, saat ini memang sudah saatnya memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga surya.
 “Seharusnya seperti itu, karena ini sudah eranya jadi bukan lagi era lama. Idenya, pembangkit listrik tersebar (distributed power generation), di mana konsumen juga bisa jadi produsen listrik,” tuturnya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (7/8/2019).
Ahmad menyebut, saat ini pemerintah sudah mengakomodasi penggunaan PLTS rooftop atau solar atap, yakni pada Peraturan Pemerintah No 48 tahun 2018.
Peraturan ini memungkinkan semua warga yang mampu untuk memasang solar panel di atap rumah mereka. Degan kata lain, tak hanya tempat-tempat tertentu, atau gedung-gedung besar yang bisa memasang solar panel.
Menurutnya, meski belum terlalu menarik, lantaran secara ekonomis dan teknis masih memiliki banyak keterbatasan namun energi terbarukan seperti PLTS perlu mendapat perhatian.
Ahmad juga menyebut beberapa negara sudah banyak yang menerapkan penggunaan energi surya. Salah satu yang disebut Ahmad adalah India yang membuat inovasi solar city. Negara lain yang memanfaatkan energi surya untuk kebutuhan listriknya adalah Australia dan Jerman.
Karena itulah, Ahmad menilai, paradigma pemerintah yang selama ini mengeluarkan subsidi untuk minyak maupun bahan bakar fosil lain harus mulai diubah untuk kemudian menaruh perhatian lebih terhadap energi terbarukan.
“Energi terbarukan itu seperti bayi yang baru berjalan harus mendapatkan perhatian, karena ini investasi masa depan,” tuturnya.
Beberapa manfaat yang dikemukakan Ahmad dengan pemanfaatan energi terbarukan adalah tentang pengurangan pemanfaatan pembangkit listrik yang bisa menimbulkan emiter yang bisa mengancam lingkungan.

Artikel ini telah tayang di 
Kompas.com dengan judul "Pakar Tegaskan Listrik Tenaga Surya Harus Mendapat Perhatian", https://nasional.kompas.com/read/2019/08/07/17275971/pakar-tegaskan-listrik-tenaga-surya-harus-mendapat-perhatian?page=all.
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Resa Eka Ayu Sartika
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id

Label: , , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda