Setelah 5G, Trump Juga Blokir Teknologi Panel Surya Huawei?
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebelas senator Amerika Serikat (AS) pada Senin (25/2/2019) menulis surat untuk mendesak Sekretaris Energi Rick Perry dan Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen untuk melarang semua penjualan produk bertenaga surya produksi Huawei Technlogies di AS.
Para senator ini beralasan pelarangan tersebut harus dilakukan karena adanya "ancaman keamanan nasional" yang ditimbulkan produk Huawei terhadap infrastruktur energi kritis negara itu.
Huawei membuat inverter surya, yang mengubah daya arus searah yang dihasilkan oleh panel surya menjadi listrik arus bolak-balik, yang digunakan peralatan saat mereka terhubung. Para senator mengemukakan kekhawatiran bahwa sistem fotovoltaik, yang memasok tenaga surya, bisa rentan terhadap serangan cyber.
"Kami memahami bahwa Huawei, produsen inverter surya terbesar di dunia, sedang mencoba mengakses pasar perumahan dan komersial domestik kami," tulis surat itu.
Para senator ini beralasan pelarangan tersebut harus dilakukan karena adanya "ancaman keamanan nasional" yang ditimbulkan produk Huawei terhadap infrastruktur energi kritis negara itu.
Huawei membuat inverter surya, yang mengubah daya arus searah yang dihasilkan oleh panel surya menjadi listrik arus bolak-balik, yang digunakan peralatan saat mereka terhubung. Para senator mengemukakan kekhawatiran bahwa sistem fotovoltaik, yang memasok tenaga surya, bisa rentan terhadap serangan cyber.
"Kami memahami bahwa Huawei, produsen inverter surya terbesar di dunia, sedang mencoba mengakses pasar perumahan dan komersial domestik kami," tulis surat itu.
"Kongres baru-baru ini bertindak untuk memblokir Huawei dari pasar peralatan telekomunikasi kami karena kekhawatiran dengan hubungan perusahaan dengan layanan intelijen China. Kami mendesak tindakan serupa untuk melindungi sistem dan infrastruktur listrik AS yang kritis."
Surat itu diprakarsai Senator John Cornyn, seorang Republikan dari Texas, dan 10 senator lainnya termasuk Senator Richard Burr, seorang Republikan dari Carolina Utara, Senator Mark Warner, seorang Demokrat dari Virginia dan Senator Mitt Romney, seorang Republikan dari Utah, CNet melaporkan Selasa (26/2/2019).
Para senator mendesak Rick Perry dan Kirstjen Nielsen untuk bekerja dengan regulator federal, negara bagian dan lokal untuk memastikan sistem AS terlindungi.
Huawei adalah pemasok peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pembuat smartphone No. 2 setelah Samsung. AS telah melarang Huawei menjual peralatan jaringan di AS.
Dalam sebuah pernyataan, Nielsen mengatakan Departemen Keamanan Dalam Negeri akan menggunakan Gugus Tugas Manajemen Risiko Rantai Pasokan TIK - yang melibatkan 60 mitra pemerintah dan industri, termasuk Departemen Energi - untuk menemukan dan menangani risiko pada rantai pasokan negara.
"Manajemen risiko rantai pasokan adalah salah satu prioritas utama Departemen," kata Nielsen. "Kami sangat prihatin dengan risiko yang ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan yang terkait dengan intelijen dan dinas militer negara-negara yang bertentangan dengan AS dan sekutu kami."
Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Huawei memiliki hubungan yang rumit dengan AS. Perusahaan itu dituduh melanggar sanksi AS terhadap Iran, mencuri teknologi AS, dan memata-matai pemerintah. Tahun lalu, pejabat intelijen AS menyarankan orang Amerika untuk tidak membeli produk Huawei. Perusahaan AT&T menarik diri dari kesepakatan untuk menjual Huawei Mate 10 Pro, dengan Verizon dilaporkan mengikutinya.
Surat itu diprakarsai Senator John Cornyn, seorang Republikan dari Texas, dan 10 senator lainnya termasuk Senator Richard Burr, seorang Republikan dari Carolina Utara, Senator Mark Warner, seorang Demokrat dari Virginia dan Senator Mitt Romney, seorang Republikan dari Utah, CNet melaporkan Selasa (26/2/2019).
Para senator mendesak Rick Perry dan Kirstjen Nielsen untuk bekerja dengan regulator federal, negara bagian dan lokal untuk memastikan sistem AS terlindungi.
Huawei adalah pemasok peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pembuat smartphone No. 2 setelah Samsung. AS telah melarang Huawei menjual peralatan jaringan di AS.
Dalam sebuah pernyataan, Nielsen mengatakan Departemen Keamanan Dalam Negeri akan menggunakan Gugus Tugas Manajemen Risiko Rantai Pasokan TIK - yang melibatkan 60 mitra pemerintah dan industri, termasuk Departemen Energi - untuk menemukan dan menangani risiko pada rantai pasokan negara.
"Manajemen risiko rantai pasokan adalah salah satu prioritas utama Departemen," kata Nielsen. "Kami sangat prihatin dengan risiko yang ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan yang terkait dengan intelijen dan dinas militer negara-negara yang bertentangan dengan AS dan sekutu kami."
Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Huawei memiliki hubungan yang rumit dengan AS. Perusahaan itu dituduh melanggar sanksi AS terhadap Iran, mencuri teknologi AS, dan memata-matai pemerintah. Tahun lalu, pejabat intelijen AS menyarankan orang Amerika untuk tidak membeli produk Huawei. Perusahaan AT&T menarik diri dari kesepakatan untuk menjual Huawei Mate 10 Pro, dengan Verizon dilaporkan mengikutinya.
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id
Label: beralih ke pju solar cell, lampu jalan umum, pemasagan pju, penerangan jalan umum, pju bertenaga surya, pju hemat, pju solar cell
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda