Shinbou Jepang Jajaki Investasi Panel Surya di Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen panel surya (solar panel) asal Jepang Shinbou Co. Ltd. menjajaki investasi pembangunan pabrik peralatan listrik berbasis surya di Indonesia dengan nilai investasi di kisaran US$25 juta (Rp 343,35 miliar).
Katsunobu Aitoku, CEO Shinbou, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan kedutaan Jepang dan mendapat arahan untuk membantu mengembangkan industri energi terbarukan tersebut di Indonesia. Perseroan akan memproduksi merek khusus untuk pasar lokal di Indonesia.
"Ada komunikasi ke sana [membangun pabrik], tetapi waktunya belum ditetapkan. Yang pasti, sesegera mungkin. Nilai investasi yang diperlukan minimal mencapai US$25 juta," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/3).
Katsunobu Aitoku, CEO Shinbou, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan kedutaan Jepang dan mendapat arahan untuk membantu mengembangkan industri energi terbarukan tersebut di Indonesia. Perseroan akan memproduksi merek khusus untuk pasar lokal di Indonesia.
"Ada komunikasi ke sana [membangun pabrik], tetapi waktunya belum ditetapkan. Yang pasti, sesegera mungkin. Nilai investasi yang diperlukan minimal mencapai US$25 juta," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/3).
Untuk saat ini, perseroan memperkenalkan produk solar panelnya dan mengukur efisiensinya bekerja sama dengan Universitas Darma Persada (Unsada). Selain itu, perusahaan asal Jepang itu juga masih mengukur potensi pasar produk tersebut.
Sejauh ini, satu panel surya yang diproduksinya cukup untuk menyalakan lampu berdaya 260 watt. Saat ini, Indonesia belum memiliki basis produksi panel surya, padahal produk tersebut menyumbang nyaris 70% dari total biaya instalasi jaringan listrik tenaga surya.
"Saya dengar mereka memang akan membuka pabrik di sini. Saya menyampaikan pada mereka energi terbarukan pasti akan diterima oleh masyarakat luas dan pemerintah jika harganya sudah terjangkau," tutur Rektor Unsada Dadang Solihin.
Penelitian bersama Shinbou, lanjutnya, diharapkan bisa berujung pada pengukuran prospek bisnisnya di Indonesia. Namun di luar itu, pihaknya bersama Shinbou juga masih mengukur tantangan pengembangan produk listrik ramah lingkungan tersebut, dari sisi perdagangan dan distribusi.*** (ags/ags)
Sejauh ini, satu panel surya yang diproduksinya cukup untuk menyalakan lampu berdaya 260 watt. Saat ini, Indonesia belum memiliki basis produksi panel surya, padahal produk tersebut menyumbang nyaris 70% dari total biaya instalasi jaringan listrik tenaga surya.
"Saya dengar mereka memang akan membuka pabrik di sini. Saya menyampaikan pada mereka energi terbarukan pasti akan diterima oleh masyarakat luas dan pemerintah jika harganya sudah terjangkau," tutur Rektor Unsada Dadang Solihin.
Penelitian bersama Shinbou, lanjutnya, diharapkan bisa berujung pada pengukuran prospek bisnisnya di Indonesia. Namun di luar itu, pihaknya bersama Shinbou juga masih mengukur tantangan pengembangan produk listrik ramah lingkungan tersebut, dari sisi perdagangan dan distribusi.*** (ags/ags)
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen panel surya (solar panel) asal Jepang Shinbou Co. Ltd. menjajaki investasi pembangunan pabrik peralatan listrik berbasis surya di Indonesia dengan nilai investasi di kisaran US$25 juta (Rp 343,35 miliar).
Katsunobu Aitoku, CEO Shinbou, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan kedutaan Jepang dan mendapat arahan untuk membantu mengembangkan industri energi terbarukan tersebut di Indonesia. Perseroan akan memproduksi merek khusus untuk pasar lokal di Indonesia.
"Ada komunikasi ke sana [membangun pabrik], tetapi waktunya belum ditetapkan. Yang pasti, sesegera mungkin. Nilai investasi yang diperlukan minimal mencapai US$25 juta," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/3).
Katsunobu Aitoku, CEO Shinbou, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan kedutaan Jepang dan mendapat arahan untuk membantu mengembangkan industri energi terbarukan tersebut di Indonesia. Perseroan akan memproduksi merek khusus untuk pasar lokal di Indonesia.
"Ada komunikasi ke sana [membangun pabrik], tetapi waktunya belum ditetapkan. Yang pasti, sesegera mungkin. Nilai investasi yang diperlukan minimal mencapai US$25 juta," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/3).
Untuk saat ini, perseroan memperkenalkan produk solar panelnya dan mengukur efisiensinya bekerja sama dengan Universitas Darma Persada (Unsada). Selain itu, perusahaan asal Jepang itu juga masih mengukur potensi pasar produk tersebut.
Sejauh ini, satu panel surya yang diproduksinya cukup untuk menyalakan lampu berdaya 260 watt. Saat ini, Indonesia belum memiliki basis produksi panel surya, padahal produk tersebut menyumbang nyaris 70% dari total biaya instalasi jaringan listrik tenaga surya.
"Saya dengar mereka memang akan membuka pabrik di sini. Saya menyampaikan pada mereka energi terbarukan pasti akan diterima oleh masyarakat luas dan pemerintah jika harganya sudah terjangkau," tutur Rektor Unsada Dadang Solihin.
Penelitian bersama Shinbou, lanjutnya, diharapkan bisa berujung pada pengukuran prospek bisnisnya di Indonesia. Namun di luar itu, pihaknya bersama Shinbou juga masih mengukur tantangan pengembangan produk listrik ramah lingkungan tersebut, dari sisi perdagangan dan distribusi.*** (ags/ags)
Sejauh ini, satu panel surya yang diproduksinya cukup untuk menyalakan lampu berdaya 260 watt. Saat ini, Indonesia belum memiliki basis produksi panel surya, padahal produk tersebut menyumbang nyaris 70% dari total biaya instalasi jaringan listrik tenaga surya.
"Saya dengar mereka memang akan membuka pabrik di sini. Saya menyampaikan pada mereka energi terbarukan pasti akan diterima oleh masyarakat luas dan pemerintah jika harganya sudah terjangkau," tutur Rektor Unsada Dadang Solihin.
Penelitian bersama Shinbou, lanjutnya, diharapkan bisa berujung pada pengukuran prospek bisnisnya di Indonesia. Namun di luar itu, pihaknya bersama Shinbou juga masih mengukur tantangan pengembangan produk listrik ramah lingkungan tersebut, dari sisi perdagangan dan distribusi.*** (ags/ags)
Jika anda memerlukan lampu penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau bertenaga listrik, lebih baik anda mempercayakan PT. Surya Energy Indonesia yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam memasok dan memasang PJU listrik maupun solar cell dan perlengkapan terkait lainnya. Anda dapat mengakses www.pjusolarcell.com atau www.surendo.co.id
Label: beralih ke pju solar cell, lampu jalan umum, pemasagan pju, penerangan jalan umum, pju bertenaga surya, pju hemat, pju solar cell
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda